Sabtu, 13 Juni 2015

KETIKA CINTA HARUS KU BAGI DUA, MENITIP HP (hand phone) / telepon genggam ADALAH YANG TERBAIK MEWUJUDKAN RINDU.


Saat itu memang aku sedang jatuh cinta, jatuh cinta pada seorang pria yang baik hati. Tapi cinta itu terpaksa ku redam saat aku harus pergi mengabdi di Kabupaten Maluku Barat Daya,. Setengah dari cinta itu ku tinggalkan untuknya, dan setengah lagi ku bawa saat aku harus mengabdi di Maluku Barat Daya.

Seiring berjalannya waktu, Cinta itu pun makin tumbuh dan berkembang.
Rasa rinduku membersar dari hari ke hari.
Tak lupa aku mendoakan kekasih pujaan hatiku itu di setiap doa yang kupanjatkan.

Di tempat pengabdian, tidak ada sinyal untuk telepon ( Pulau Luang, Kabupaten Maluku Barat Daya).
Satu-satunya cara yang ku punya adalah dengan menitipkan HP kepada orang yang akan pergi berlayar ke Kota Kupang ataupun Ambon. Hp berisi mesan SMS ataupun gambar MMS.  Dengan satu harapan bisa mendapatkan balasan SMS ataupun pesan lewat telepon dari pria pujaan ku itu..

Kadang aku mendapatkan pesan dan terkadang tidak.
Jika aku mendapatkan pesan: syukur dan Bahagialah yang mendampingi hari-hariku..
Jika tidak ada pesan: Berdoa adalah senjata utama untuk menyejukkan hati yang luka.

Bila kisah itu di ingat,
Nikmat kisahnya berjuang untuk cinta dan pengabdian terhadap Negara.

Tapi kisah cinta itu tak dapat kulanjutkan dengan berbagai alasan..
Kapal cintaku ku yang kecil, tak mampu menahan ombak di lautan percintaan yang begitu dasyat.
Akhirnya cinta yang ku punya tenggelam dan hanyut di dasar laut...

Terimakasih Cinta....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar