saat kapal sudah mau berangkat, semua nya masih rapi dan baik-baik saja. begitu juga hati yang masih tersusun rapi.
pendatang baru di tanah maliuku barat daya, harus ramah tamah kepada penduduk asli di sana. bertanya-tanya tentang keadaan di sana.
beginilah suasana tidur di kapal, yang memang tidak bisa tidur lurus, karena sempit. Penulis tidak ada foto, karena penulis memegang kamera. foto ini asli, tanpa direkayasa.
Semangat untuk mengabdi tercermin di wajah temah-temanku. Wlau hati nya berkecamuk, tapi senyum ke kamera. tak pernah pudar.
rasa persaudaraan itu muncul, ketika saling menolong di saat bersempitan. tidak ada cara lain.
aku tau bahwa aku salah mengambil foto ini, tapi ini kulakukan karena keadaan terpaksa. Sedikit kenang-kenangan dari seseorang yang sangat kami banggakan dan kami rindukan. Pak, saya tidak bisa tidur jadi saya ambil foto-foto orang lain tidur. Bapak tidur di atas beras, memberikan teladan kepada kami bahwa kami harus bertahan hidup. terimakasih bapak.
posisi tidur yan g sudah tak karuan,, bengkok sana dan benkok sini...
suasana malam hari di atas kapal sungguh dingin,,,,, berrrrr
meletakknan badan di sela-sela tumpukan barang...
suasana tidur malam itu sungguh enak dipandang mata. semua penumpang terlelap. pastinya mereka sudah berdoa sebalum tidur.. sehingga kapal akan selamat.
pagu hari menyambut para sarjana muda ini,, melihat hp,,, ternyata sinyal sudah tidak ada...
masih terlelap karena kecapean waktu masih di darat.
bangun tidur choy.... hehehe...
bangun tidur langsung lihat kaca,,,, perika apakah ada iler atau ngences...
pagi hari belum cuci muka....
klo semalam lasak tidurnya, pasti sudah terguling ke lautan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar